Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CINTA MEMBUNUH JIWA DAN CITA

sumber: Husaini Mustakim


Luluh rasa membunuh jiwa. Terpaku tanpa asa, senjapun tak lagi bisa menyapa. Senyap, itu yang terasa. Bagaimana bisa tumbuh sebuah asa tanpa rasa yang melekat pada jiwa, apakah ini pertanda akan sinar sebuah mentari yang sedang putus asa mengharap sebuah rasa. Hancur bak keping yang tak runcing melainkan hancur macam pasir dipinggir Pantai. Kini kayu sudah menjadi arang, tubuh pun  lulu lalang dan terasa hampir kering kerontang. Catatan indah tentang rancangan untuk hidup bersama dengan dirimu kini tinggal sebuah hayalan meski jelas tertulis di dalam list alasan perburuan, namun sekarang sirna dan redup  menghiasi malam yang sudah tak terasa masih ada sinar  bulan dan bintang.

Dan bila suatu masa  kamu sadar ada sebuah hati yang selalu sudi cinta nan ikhlas , dalam hatinya membara rasa nan tak terhitung oleh ruang dan masa, bahkan kala itu dia rela tak mencapai salah satu cita untuk di kejarnya. Maka janganlah bersedih, karena dia sudah dengan berat merela untuk ikhlas meski dengan rasa sakit yang luar biasa.

Semoga dirimu kelak bahagia dengan pilihan hatimu yang begitu membahana, yang terlalu tinggi untuk dibandingkan dengan saya, dari segi apapun dia lebih kala itu. Meski terasa berat untuk ku rela, namun terpaksa hati ini melepaskan semua angan dan impian yang jauh hari sudah terancang. Hanya karna waktu saya belum seberuntung dia yang punya semuanya kala itu.

Kini ku sadar dan akan bangkit meraih  cita, sudah saatnya saya merasa bangga dengan hidup tanpa rasa cinta yang semakin lama semakin membuat diri ini terluka, sudah cukup beberapa kali saja dan saya berharap berjumpa dengan cinta yang sesungguhnya, dia yang mampu menerima semua kelemahan diri yang hina ini dan segenap keluarga yang amat saya cinta.

Duhai dirimu yang namamu terlukis indah dihatiku, diri ini bahkan tak bisa berkata.-kata saat ada didekatmu, rasa ini begitu besar suhunya sehingga memusnahkan kata-kata dan beberapa saraf dalam kepalaku. Saya selalu berdoa agar kita disatukan dengan satu ikatan yang kuat, sehingga tak ada lagi yang bisa mengusik ketentraman cinta. Namun apakah ini hanya akan menjadi angan semata…?




Post a Comment for "CINTA MEMBUNUH JIWA DAN CITA"